Lengkungan pada bibir itu kini telah pudar
terhapus pekatnya gelap
sekarang detik itu memaksa
untuk mencipta ruas antara kau dan aku
kau hapuskan wajahmu dariku...
kau lepaskan genggaman itu...
itu alur-alur telah berubah menjadi satire
getir...
si jago merah legam di sana pun
mulai menjamah hatimu dan hatiku
Kenapa tak kita hancurkan saja ruas itu??
kenapa tak kita pererat genggaman itu??
kenapa tak kita ubah saja legam merah itu
menjadi titik-titik embun pagi??
Aku, kita, kau,,
kau, satu, aku,,
2 comments:
tulisannya ringan namun syarat makna. saya sangat betah berlama-lama membaca tulisan ini salam kenal
salam kenal juga,, terima kasih sudah berkunjung :)
Post a Comment