Sunday, February 17, 2013

Aku Perempuan dan Aku Istimewa


“Ma, buatin adik susu,” kata seorang anak kepada ibunya.
“Aduh adik, mama mau kerja ini. Minta sama bibi saja.”
Sungguh sangat menyayat hati jika seorang ibu lebih mementingkan pekerjaannya daripada anaknya. Apalagi adanya pemikiran bahwa wanita juga punya hak yang sama dengan laki-laki, yaitu juga berhak bekerja di luar rumah. Dalihnya selalu emansipasi wanita, yang “menyetarakan” kedudukan laki-laki dan perempuan.
            Terkadang mengherankan juga, ketika ada wanita yang disuruh melakukan hal berat yang dilakukan laki-laki seperti mengangkat barang-barang berat, mereka tidak mau. Alasannya adalah “saya kan wanita, masa disuruh mengangkat yang berat-berat.” Padahal tadinya mereka dengan gethol mengobarkan semangat emansipasi wanita, yang menyetarakan (menyamakan lebih tepatnya) antara laki-laki dan perempuan, tapi kenapa sekarang menolak melakukan hal yang biasa dilakukan oleh laki-laki? Aneh bukan?
            Katanya emansipasi, tapi disuruh kerja berat tidak mau. Katanya emansipasi, kalau laki-laki dapat giliran duluan, bilangnya “ladies first dong”. Katanya emansipasi, disuruh maju perang, takut pegang senjata. Hmm, sungguh realita yang aneh.
            Emansipasi yang diusung oleh orang-orang Barat hanya digunakan sebagai alat untuk melegalkan eksplorasi terhadap kaum wanita saja. Dengan dalih emansipasi mereka memperalat wanita.
            So, what’s the Quran say about it??
“Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebagian mereka (laki-laki) atas sebagian yang lain (wanita) , dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka. (TQS. An-Nisaa’: 34)
Nah, sudah jelas kan laki-laki itu mendapat kelebihan dari Allah daripada seorang wanita karena memang tugasnya laki-laki adalah menafkahi wanita.  Lalu, bagaimana emansipasi dalam Islam? Bagaimana kesetaraan laki-laki dan perempuan dalam Islam?
            Di dalam Islam kewajiban laki-laki dan perempuan sesuai dengan kemampuan dari masing-masing. Namun, hak yang diperoleh pun sama. Jadi, Islam sudah mengatur dengan sangat indahnya kewajiban dan hak antara laki-laki dan perempuan.
1.      Laki-laki dan perempuan mempunyai kewajiban dan hak yang sama dalam menuntut ilmu
2.      Laki-laki dan perempuan mempunyai kewajiban yang sama dalam beribadah kepada Allah
“Sesungguhnya laki-laki dan perempuan yang muslim, laki-laki dan perempuan yang mukmin, laki-laki dan perempuan yang tetap dalam ketaatannya, laki-laki dan perempuan yang benar, laki-laki dan perempuan yang sabar, laki-laki dan perempuan yang khusyuk, laki-laki dan perempuan yang bersedekah, laki-laki dan perempuan yang berpuasa, laki-laki dan perempuan yang memelihara kehormatannya, laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut (nama) Allah, Allah telah menyediakan untuk mereka ampunan dan pahala yang besar.” (TQS. Al-Achzab: 35)
Di antara kewajiban dan hak yang telah diatur sedemikian rupa, ternyata wanita memiliki keistimewaan yang tidak dimiliki oleh laki-laki.
   Dari Abu Umamah r.a: Rasulullah SAW melihat perempuan yang membawa anak-anaknya. Anak yang satu digendong, sedangkan anak-anaknya yang lain berjalan dibelakangnya, Rasulullah SAW bersabda, “Ibu yang mengandung, melahirkan, dan menyayangi anak-anaknya, jika mereka tidak mendurhakai suami dan mendirikan sholat, niscaya mereka masuk surga. (HR. Al Hakim)

Daftar Pustaka:
1.      Alquranul Karim
2.      Badwi Mahmud Al Syaikh, 100 Pesan Nabi Untuk Wanita Sholehah
            

No comments: